
Membangun Masa Depan dengan Sumber Daya Alam
#Solusi terintegrasi dari eksplorasi hingga distribusi
Tentang Perusahaan
Pengalaman & Keahlian
Teknologi Moderen
Analisa & Eksekusi
PT Sonata Resources Indonesia mendirikan konsultan sumber daya atau layanan untuk sektor minyak dan gas, terutama bekerja secara langsung untuk perusahaan yang beroperasi berdasarkan permintaan klien. Kami menyediakan layanan profesional dan berdedikasi untuk industri Minyak dan Gas di Indonesia.
Misi Kami
Sebagai perusahaan sumber daya, PT Sonata Resources Indonesia berkeinginan untuk menjadi salah satu pemasok sumber daya berkualitas terkemuka yang memberikan solusi efektif kepada pelanggan yang berharga.
Tim Kami
Tim manajemen proyek untuk melayani klien, dan berfokus pada standar kualitas kinerja tertinggi terlepas dari ukuran dan ruang lingkup proyek. Bekerja sama dengan klien kami, kami mengembangkan solusi terintegrasi yang unik untuk setiap proyek, sambil mengendalikan biaya dan memantau tenggat waktu untuk memastikan kepuasan klien.
Layanan Utama
PT Sonata Resources Indonesia hadir sebagai mitra terpercaya dalam menyediakan tenaga kerja profesional dan solusi konsultasi teknis untuk sektor minyak dan gas. Dengan pengalaman dan komitmen tinggi terhadap kualitas, kami memastikan setiap layanan yang diberikan mampu menjawab kebutuhan operasional klien secara tepat, efisien, dan berstandar internasional. Memiliki enam (6) layanan utama dengan kompeten sumber daya manusia yang sangat profesional di setiap bidangnya.
Proyek & Portofolio
PT Sonata Resources Indonesia telah dipercaya menangani proyek di sektor minyak, gas, dan energi. Kami menyediakan solusi tenaga kerja dan teknis yang mendukung kelancaran operasional di lapangan.
Operasi Tambang Terpadu
Kegiatan eksplorasi dan operasional di area tambang batu bara Kalimantan Barat dengan dukungan tenaga ahli serta penerapan standar keselamatan kerja yang ketat.
Pendukung Operasional Alat Berat
Penyediaan personel teknis dan pengawasan operasional untuk mendukung efisiensi kerja di area pertambangan terbuka daerah Sumatera Utara.
Berita Terbaru
Senin, 27 April 2025
Ekonomi Dunia Melemah
Ekonomi global terus menunjukkan tren pelemahan yang mengkhawatirkan di tengah tekanan inflasi berkepanjangan, gejolak geopolitik, dan kebijakan proteksionis dari negara-negara besar; laporan terbaru Dana Moneter Internasional (IMF) mencatat bahwa pertumbuhan ekonomi dunia diperkirakan hanya mencapai 2,8% pada tahun 2025, turun dari proyeksi sebelumnya sebesar 3,3%, dan penurunan ini memicu kekhawatiran akan terjadinya resesi global dalam waktu dekat (Sumber: Reuters); kondisi ini diperparah dengan meningkatnya tensi dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok, di mana pemerintah AS menerapkan tarif impor tertinggi dalam satu abad terakhir yang memicu aksi balasan dari sejumlah mitra dagangnya, mengganggu rantai pasok global, menekan daya beli, dan memperlambat arus perdagangan internasional, dan IMF menilai kebijakan tersebut menjadi salah satu faktor utama yang menekan pertumbuhan ekonomi di negara maju maupun berkembang; Eropa juga tidak luput dari dampak perlambatan global, seperti Inggris yang mengalami kontraksi aktivitas bisnis untuk pertama kalinya sejak Oktober 2023, dengan sektor jasa yang menyumbang lebih dari 70% ekonomi Inggris menjadi sektor yang paling terpukul akibat kebijakan perdagangan dan lonjakan biaya operasional (Sumber: The Guardian); di Asia, Jepang turut merasakan dampak negatif dari ketidakpastian ekonomi global, dengan Bank of Japan (BoJ) menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi untuk tahun fiskal 2025 dari 1,1% menjadi hanya 0,5%, akibat pelemahan ekspor dan penurunan konsumsi domestik, serta ketidakpastian tarif perdagangan yang membuat investor menahan diri untuk ekspansi bisnis (Sumber: Wall Street Journal); Amerika Serikat sendiri mencatatkan kontraksi Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 0,3% pada kuartal pertama 2025, dan lembaga keuangan seperti JPMorgan dan Moody’s Analytics bahkan memperkirakan potensi resesi di AS meningkat menjadi lebih dari 50% akibat turunnya belanja konsumen dan melambatnya investasi bisnis, sehingga jika tren ini berlanjut, perekonomian AS bisa memasuki resesi teknikal dalam dua kuartal mendatang (Sumber: Business Insider); negara berkembang menghadapi tantangan yang lebih berat karena ketergantungan pada pinjaman luar negeri yang membuat mereka rentan terhadap tekanan utang dan penguatan dolar AS, dan menurut Bank Dunia, lebih dari 50 negara saat ini berada dalam situasi atau mendekati krisis utang, sementara aliran modal asing yang berkurang dan peningkatan suku bunga global makin mempersempit ruang fiskal bagi negara-negara ini (Sumber: Reuters); sektor energi dan komoditas juga tidak menunjukkan stabilitas karena harga minyak dan gas mengalami fluktuasi tajam akibat ketegangan geopolitik di Timur Tengah yang memengaruhi negara pengimpor energi besar seperti India dan beberapa negara di Asia Tenggara, dan fluktuasi harga komoditas turut menekan inflasi serta meningkatkan beban masyarakat berpenghasilan rendah; melihat situasi global yang memburuk, lembaga internasional menyerukan kerja sama antarnegara untuk menghindari krisis yang lebih dalam, dan IMF serta Bank Dunia mendorong negara-negara untuk meredakan ketegangan perdagangan, memperkuat kerja sama multilateral, serta menciptakan kebijakan fiskal yang adaptif dan inklusif, karena jika tidak ada langkah konkret dalam waktu dekat, risiko resesi global pada akhir 2025 sangat mungkin terjadi.
Senin, 27 April 2025
Tarif Dollar Terhadap Indonesia
Nilai tukar Rupiah pada Senin melemah jadi Rp16.290 per dolar AS ; Kurs Rupiah diprediksi melemah karena kontraksi aktivitas manufaktur China.
Senin, 27 April 2025
Penghasil Tambang Terbesar Dunia
Indonesia memiliki potensi cadangan mineral sangat tinggi, hal ini menjadikan Indonesia selalu masuk dalam peringkat 10 besar dunia.
Lokasi PT Sonata Resources Indonesia : Sahid Sudirman Center, 56th Floor Jl. Jend. Sudirman No.86 Jakarta 10220, Indonesia